FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Posted: October 10, 2014 in Uncategorized

Einstein

1.     Pengertian Filsafat

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, karena manusia memiliki akal untuk berpikir. Pemikiran manusia semakin lama semakin berkembang seiring pertumbuhan dalam hidupnya dan fenomena alam yang terjadi disekitarnya. Fenomena- fenomena (alam) yang terjadi menimbulkan rasa heran pada diri manusia. Kenyataan ini membuat manusia berinteraksi dengan alam sekelilingnya. Interaksi ini menimbulkan berbagai ragam masalah dalam kehidupan manusia selanjutnya. Lama kelamaan fenomena alam ini menimbulkan rasa keingintahuan. Rasa keingintahuan tersebut membuat manusia mulai melakukan kegiatan berpikir atau berfilsafat.

Secara etimologi, filsafat adalah istilah atau kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Kata itu terdiri dari dua kata yaitu philo, philos, philein, yang mempunyai arti cinta / pecinta / mencintai, dan sophia yang berarti kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran. Berikut ini merupakan definisi filsafat menrut berbagai tokoh filsafat:

  • Phytagoras (572-497 SM) ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kata philosopia yang berarti pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom) bukan kebijaksanaan itu sendiri.
  • Plato (427-347 SM) mengartikannya sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki lewat dialektika.
  • Aristoteles (382–322 SM) mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran.
  • Al-Farabi (870–950) mengartikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan hakekat alam yang sebenarnya.
  • Descartes (1590–1650) mendefinisikan filsafat sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang tuhan, alam dan manusia.
  • Immanuel Kant (1724 –1804) mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan.

Jadi secara harfiah istilah filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan atau kebenaran yang hakiki. Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu:

  1. Keheranan, sebagian filsuf berpendapat bahwa adanya kata heran merupakan asal dari filsafat. Rasa heran itu akan mendorong untuk menyelidiki.
  2. Kesangsian, merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia yang akan menuntun pada kesadaran. Sikap ini sangat berguna untuk menemukan titik pangkal yang kemudian tidak disangsikan lagi.
  3. Kesadaran akan keterbatasan, manusia mulai berfilsafat jika ia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah terutama bila dibandingkan dengan alam sekelilingnya. Kemudian muncul kesadaran akan keterbatasan bahwa diluar yang terbatas pasti ada sesuatu yang tdak terbatas.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa berfilsafat berarti kegiatan merenung dan berpikir terhadap sesuatu secara metodik, sistematik, menyeluruh dan universal untuk mencari hakikat sesuatu (solusi dari suatu permasalahan). Filsafat memiliki ciri-ciri. Ciri-ciri berfikir filsafat adalah:

  1. Radikal, berfikir radikal artinya berfikir sampai keakar permasalahannya.
  2. Sistematik, berfikir yang logis, sesuai aturan, langkah demi langkah, berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggung jawab.
  3. Universal, berfikir secara menyeluruh tidak terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup seluruh aspek.
  4. Spekulatif, berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.

2.     Pengertian Ilmu Pengetahuan

Hasil dari berfilsafat adalah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan terdiri dari dua kata, ilmu dan pengetahuan. Ilmu berasal dari kata ‘alima’ (Arab) yang berarti tahu, jadi ilmu maupun science secara etimologis berarti pengetahuan. Science berasal dari kata scio, scire (bahasa Latin yang artinya tahu). Ilmu adalah proses dari berfilsafat dan merupakan kumpulan pengetahuan, sedangkan pengetahuan adalah hasil dari ilmu. Ilmu bersifat deduktif, artinya ilmu membahas hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus. Pengetahuan bersifat induktif, artinya pengetahuan membahas hal-hal yang bersifat khusus ke hal-hal yang bersifat umum. Jadi, dapat disimpulkan bahwa imu pengetahuan adalah suatu proses berpikir secara sadar, menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia yang disusun secara sistematis dengan metode tertentu untuk dapat dimanfaatkan sebagai pemecah berbagai permasalahan. Ilmu pengetahuan memilki bentuk-bentuk seperti berikut ini.

1.   Hukum

Hukum memiliki arti sesuatu yang dihasilkan dan tidak terbantahkan. Berbagai macam hukum telah dibuat oleh para filsafat terdahulu, seperti hukum Archimedes, hukum Aristoteles, hukum relativitas Albert Einstein, hukum kekekalan energi, hukum kekekalan massa, dan lain sebagainya.

2.   Teori

Teori adalah suatu pernyataan yang sifatnya masih dapat dibantah dan selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Contoh teori adalah teori probabilitas, teori bilangan, teori evolusi, dan lain sebagainya.

3.   Postulat

Postulat disebut juga aksioma, yaitu sesuatu yang bernilai benar tanpa harus adanya pembuktian. Contoh postulat adalah postulat geometri, postulat postulat ekivalensi massa, dan lain sebagainya.

Sumber:

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCAQFjAB&url=http%3A%2F%2Fveronica.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F32912%2FFilsafat%2Bdan%2BEtika.pdf&ei=oSs4VMCZNYKAuwTF_oLYBg&usg=AFQjCNEoJTi8T7YFmfTvhNGUx1D3clq9zQ&bvm=bv.77161500,d.c2E

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CEoQFjAG&url=http%3A%2F%2Fjurnal.fhunla.ac.id%2Findex.php%2FWP%2Farticle%2Fdownload%2F8%2F3&ei=oSs4VMCZNYKAuwTF_oLYBg&usg=AFQjCNETlaZdSTLsaXs1LSlTrFHUN_5RDw&bvm=bv.77161500,d.c2E

Leave a comment